Ini ada kejadian menarik dan bikin saya tergelitik buat ditulis di sini. Semoga tidak terkesan humor nanti tulisannya ya, karena buat orang lain ini masalah serius tapi buat kita mungkin terdengar lucu.
Karena menyangkut teman dekat, semua nama tokoh dan tempat disamarkan ya.
Jadi seorang teman saya, sebut saja Abu baru saja menggelar hajat pernikahan untuk adik perempuannya, kita sebut saja Lir sekitar 3 minggu yang lalu. Sesuai adat kebiasaan, menantu pria untuk sementara waktu tinggal di rumah mertua. Menghuni PMI, Pondok Mertua Indah.
Malam tadi kebetulan saya baru saja keluar dengan Abu untuk suatu keperluan. Setelah keperluan saya selesai, saya antar Abu ke rumahnya. Ternyata, di rumahnya saya di sambut isak tangis Lir di halaman rumah. Saya kira mungkin kesurupan, tapi dugaan itu langsung hilang karena dari arah pintu rumah keluar bapak si Lir dan Abu sambil marah-marah.
Abu sigap menahan si bapak yang sepertinya tadi sempat memukul Lir, karena saya lihat Lir memgang bagian belakang kepalanya terus. Suasanany jadi sangat tidak enak buat saya tentu saja. Ibu Lir membantu Abu, menahan amarah suami. Sementara tetangga yang belum tidur, membawa Lir ke rumah mereka. Terus suami Lir ke mana?
Sementara saya cuma bengong entah harus berbuat apa.
Selidik punya selidik, Abu cerita kalau awal masalah adalah Lir yang sampai minggu ke-3 pernikahannya tidak mau -apa ya bahasa halusnya- diajak bersenggama oleh suaminya. Lir kekeuh tidak mau entah dengan alasan apa.
Dan malam itu untuk entah keberapa kalinya, suami Lir marah karena lagi-lagi kegiatan ibadah suami istri ini ditolak istrinya. Si suami marah dan pergi entah ke mana. Sementara bapak Lir yang mendengar malah ikut memarahi Lir.
Lalu siapa yang salah? Saya tidak terlalu mengerti soal wanita dan pernikahan. Saya juga tidak tahu apa alasan Lir bersikap begitu.
Bukan bermaksud suudzon dan betulkan kalau anggapan saya salah, mungkin Lir punya pengalaman buruk sol sex? Atau Lir punya gambaran yang buruk sekali soal sex karena pemahamannya yang kurang tentang ini?
Kalau benar, malang betul nasibnya Lir. Bukannya ada pengertian tentang kondisinya dari suami maupun keluarga, tapi malah dimarahi.
Ketika membahas ini dengan pacar, saya diberitahu tentang dosanya istri menolak ajkan suami.
Beberapa hadits yang menyinggung tentang istri menolak ajakan suami diantaranya:
Jika seorang istri dipanggil oleh suaminya karena hajat biologisnya, maka hendaknya segera datang, meski dirinya sedang sibuk (HR Turmudzi)
Allah melaknat wanita yang menunda-nunda, yaitu seorang istri ketika diajak suaminya ke tempat tidur, tetapi ia berkata, ‘nanti dulu’, sehingga suaminya tidur sendirian (HR Khatib)
Jika suami mengajak tidur istrinya, lalu sang istri menolak, yang menyebabkan sang suami marah kepadanya, maka malaikat akan melaknat istri tersebut sampai pagi tiba (HR Bukhari dan Muslim)
Ada yang punya pendapat?
Wew, klo itu mah musti langsung klarifikasi sama Lir nya…
Btw, kapan kawin Jo?
Saya mau nanya langsung ya nggak enak Dit, bisa-bisa dikeplak karena ikut campur urusan orang, padahal kan penasaran.
Secepatnya Dit, amiiiiiiiin
ini posting udah menandakan undangan sudah siap beredar.
#nyamber
Tebak2 buah manggis, saya nunggu siapa duluan yg ngasih undangan ke saya. Om Jo atau Om Almas… 😛
ga boleh tebak-tebakan.. niat yang baik pasti hasil yang baik..
engggg… tapi kalo di buat kawin massal blogger gimana?
*dikeplak*
=))
terang ja suami ngamuk. wong engga di kasih jatah 😀
btw ada lucunya juga kok malah heboh ya?
kenapa engga terus terang ja? hehehe yang penting di klarifikasi ja.
nah, gitu dunk jo semnagat! cicilan motor mah gampang paling cuman sepaneg2 doang 😀
Maksudnya, Lir itu harus dibantu. Jangan malah diomelin bahkan dipukul gitu. Dia menolak pasti ada alasannya. Heran aja gitu, bukannya dicari jalan keluarnya malah milih emosi
nice post…
kunjungi ini ya..
klik ini
thanks
kira kira suaminya kemana ya?
kunjungan malam om jo
rumahnya dmne yah klo blh tau?
Masalah psikologi memang tak pernah mampu dilepaskan untuk cerita itu. Mungkin suami perlu mencari tau apa yang telah terjadi dalam kehidupan sang istri jauh sebelum ia datang dalam kehidupan sebagai sepasang suami istri. Kali aja sang istri masih punya rasa cinta teramat dalam pada seseorang dan telah berjanji akan sehidup semati dengannya. *Ngaco*.
Haditsnya sih, menolak ajakan akan dilaknat malaikat.
🙂
hmm…jadi riweuh…
Lir pasti punya alesan. Tapi biarpun gitu, harusnya Lir udah tau dari awal sejak dia memutuskan buat nikah, dia mesti ngerti betul apapun konsekuensinya, termasuk beberapa hadist yang udah ditulis Jo.
Normal ketika bapaknya terus marah2, soalnya perbuatan anaknya itu bakal jadi tanggung jawabnya juga di “sana”. Walopun harusnya ga pake mukul yaa…
Si suami juga mungkin udah bete banget karena ga pernah dapet jatah. Wajar. Walopun klo dia mo sabar sedikit dan bicara baik2 sama istrinya bisa jadi jauh lebih baik.
Yah, mesti ada yang nengahin…
urusan org dewasa ah ngga ngerti 😛
lir udah ditanya belum itu? kalo belum ditanya mana kagak tahu…
Hmmm… harusnya Bapak Lir (dan Abu tentunya) yang lembut dong… tanya baik2 kenapa alasan gak mau… 😦
Hemm…masalah2 ini lagi, urusan biologis memang bikin cenut2, yg sdh pada nikah tahu kayak apa kalo nggak di kasih jatah, apalagi blm ada malam pertama, kalo aku dah tak tinggal minggat, heh…..halllo…perempuan….bukak-in aja, kau mau enak kek nggak kek,terserah lu deh…..(Lg sebel juga nggak di kasih jatah sdh 2 minggu!)Awas aku jg bisa cari di luar !