Bertemu Caplang

Setelah satu tahun lebih akhirnya punya kesempatan untuk menuliskan pertemuan kembali dengan Caplang. Sebenarnya sudah berjanji ke diri sendiri untuk langsung menulis sehari setelah pertemuan tapi karena cuma manusia biasa, akhirnya lupa sampai setahun lebih.

Pertemuannya terjadi bulan Juli 2017 yang lalu dan itupun tanpa sengaja. Sebelum bercerita tentang pertemuannya, lebih baik kuceritakan dulu siapa itu Caplang. Ku kenal Caplang saat pembentukan kumpulan blogger di Tangerang bernama Komunitas Blogger Benteng Cisadane. Dia yang sedari awal terus mengawal pembentukan komunitas ini sampai akhirnya terbentuk dan kemudian secara aklamasi dia diangkat jadi ketua atau kepala suku menurut istilah di KBBC. Lingkaran pertemanannya dengan para blogger seantero Indonesia membantu mengangkat nama KBBC di ranah blog nasional. Karena bukan mau menulis soal sejarah KBBC, ku akhiri cerita soal komunitas yang sudah mati itu disini.

Caplang punya pembawaan bicara yang halus dengan suara yang juga pelan, seperti putri Solo tapi versi pria. Secara personal, kuanggap dia sebagai salah satu panutan karena konsistensinya selama menjabat menjadi ketua selama dua tahun pertama. Hal yang tidak bisa dicontoh oleh dua ketua selanjutnya dengan berbagai alasan yakni aku dan Andi Sakab.

Juli 2017 kemarin secara kebetulan aku mendapat penugasan ke Berita Satu Plaza di kawasan Kuningan, tempatnya bekerja dan bertemu di parkiran. Sapaan singkat dilanjutkan dengan janji untuk bertemu di kantin kantor saat jam makan siang.

[semua+Ngumpul.jpg]
Caplang berkaos hijau, duduk paling kiri. Kopdar KBBC tahun 2008 di Taman Kota Tangerang.

Bagaimana rasanya kembali bertemu Caplang setelah sekian lama berpisah? Tidak terlalu berkesan, tidak seperti yang kubayangkan atau kuharapkan. Masalahnya karena setelah tidak berkomunikasi sekian lama, ada dinding yang gagal kami robohkan untuk bisa mengobrol secara enak. Bolak-balik aku dan dia menatap layar telepon genggam masing-masing walau mungkin tidak ada notifikasi yang masuk. Obrolan benar-benar terasa seperti basa-basi. Sebenarnya sejak 2007 kami biasa mengobrol baik melalui Yahoo Messenger maupun langsung ketika bertemu. Walaupun ada jarak karena perbedaan usia, tapi waktu itu masih bisa saling melontarkan ledekan.

Bukan salahku atau salah dia, tapi yang kurasakan mungkin murni karena terlalu banyak pertanyaan dan ekspektasi sehingga ada bottle neck saat mau disampaikan sementara hanya sedikit waktu tersedia. Aku dikejar kerjaan, dia dikejar jam masuk kantor. Entah apa yang dia rasakan.

Ada satu keresahan yang ingin kusampaikan sebenarnya kepadanya tapi urung terlaksana. Perasaan berdosa padanya dan beberapa blogger senior yang dulu masuk ke KBBC. Aku ingin meminta maaf kepada Caplang dan blogger seperti Kang Kombor, Anggara, Ari Juliano, Hanna, Anton dan lainnya karena membuang waktu mereka untuk mengurusi komunitas regional yang membatasi gerak mereka. Kapasitas mereka seperti terisolasi karena KBBC yang tidak sanggup menjadi media bagi mereka untuk menampilkan kualitasnya. Setelah tidak aktif di KBBC terbukti mereka semakin berkibar.

Di akhir pertemuan kami berfoto bersama sebagai bukti pertemuan. Pertemuan yang kemudian memunculkan keresahan-keresahan baru soal masa lalu yang kembali mengambang.

2 respons untuk ‘Bertemu Caplang

  1. cK September 16, 2018 / 9:33 am

    Sungguh tulisan yang tertunda :)))

Tinggalkan komentar